TEMPO Interaktif , Jakarta - Ultrasonic biodiesel, begitu Agung Sri Hendarsa memperkenalkan jenis energi alternatif yang ditekuninya selama dua tahun terakhir. Diawali dengan riset dan bertanya-tanya, dilanjutkan dengan eksperimen dengan skala batch, sebuah proposal komplet pemanfaatan minyak kelapa sawit kualitas rendah atau minyak goreng bekas untuk pembuatan biodiesel dengan teknologi itu, lengkap dengan aspek komersialisasinya, sudah disusun dan siap pakai oleh investor. "Hasilnya sangat visible dan berguna untuk para pemain baru yang selama ini masih tarik-ulur untuk terjun di bisnis biodiesel," ujarnya ketika ditemui di kantornya di Jakarta Selatan, Senin lalu. Sejak memutuskan mendirikan perusahaan sendiri, PT Aozora Agung Perkasa, yang menawarkan solusi rekayasa proses produksi minyak dan gas, pada Juni lalu, Agung memang belum berhasil mengail investor. Tapi setidaknya nama dan proposalnya itu sudah bergaung dari Festival Pemuda Ber...