Hanya kepada-Mu kami menyembah dan berserah diri

Selamat Pagi dari Kota Batik Yang Ada Megono-nya......
Hmm....kira-kira di kota mana ya? Ya, kota Pekalongan.
Trus kenapa ada embel-embel Megono segala ya?
Kalo kita nyebut Kota Batik, apakah iya hanya Pekalongan yang memproduksi batik?
Ada Jogja dan Solo yang tidak kalah populernya dunia perbatikan.
Ya yang gak sepakat dengan saya, tinggal abaikan saja deh Megono-nya.
Tapi....tunggu dulu, Megono adalah makanan yang terbuat dari parutan nangka muda dan kelapa, dan sepengetahuan saya keliling Indonesia, hanya ada di Pekalongan. So mari kita angkat makanan tradisional ini ke kancah dunia kuliner.....hahaha.

Tepat tadi malam pukul 22:00, kereta Argo Sindoro jurusan Jakarta - Semarang berhenti dan menurunkan penumpang di kota Pekalongan, terlambat 30 menit dari jadwal yang seharusnya. Masih oke-lah, masih dalam batas toleransi 'kemarahan' seseorang....hahaha.
Hmmm..kira-kira kenapa ya keretanya terlambat? Apakah juga kena macet?
Ternyata kereta yang saya naiki sempat berhenti cukup lama di stasiun Manggarai karena teknisi memperbaiki AC gerbong yang bermasalah. Lha kok bisa? Emang tadi sebelum kereta diberangkatkan enggak di check? Ya itulah kejadian seperti itu agaknya hanya terjadi di negeri tercinta kita ini. Hanya di Indonesia. Sorry tidak mendeskriditkan negeri ini lho, saya yakin SOP atau standard operating prosedur untuk sebuah Kereta pasti sudah dimiliki oleh perusahaan sekelas PT Kereta Api Indonesia, dan praduga saya ini lebih banyak diakibatkan karena human deffect alias kelalaian manusia. Ya kita memiliki budaya atau sikap yang saya pikir kurang baik yaitu "terlalu menggampangkan", membuat segalanya menjadi sederhana tentu berbeda dengan sikap terlalu menggampangkan. Sikap petugas yang menggampangkan yang merasa mesin yang dia anggap sudah kenal dengan dia masih dalam kondisi oke, sehingga tanpa melakukan aktivitas check list yang benar dan real, form check list sih diisi oleh petugas dan ditandatangani oleh petugas dan atasannya tapi hanya sekedar retorika hanya sekedar ngisi, bahasa kerennya "waton ngisi".
Disinilah dibutuhkan kejujuran dan keseriusan oleh semua pihak, mulai dari level bawah sampai pimpinan harus menjunjung tinggi kejujuran dan keseriusan dalam bekerja. Tentunya dengan berangkat kejujuran dan keseriusan akan menciptakan dedikasi dan integritas kerja yang tinggi. So mau perusahaan kecil, menengah atau pun besar, akan menjadi perusahaan yang berkarakter.

Itulah kiranya yang membedakan industrialisasi di Jepang dan Jerman dibandingkan di negeri tercinta ini, Indonesia. Dalam membangun industri tidak hanya sekedar mendirikan pabrik dan membuat barang/jasa/produknya, dibalik itu semua yang paling dasar dan akan menciptakan sustainability atau berkesinambungan adalah membangun manusia-nya. Dalam bahasa Jepangnya istilah itu kita kenal dengan kata 'hitozukuri' (membangun manusia) dan 'monozukuri' (menciptakan produk).
Ketika kita hanya semata-mata memikirkan produk tanpa memikirkan manusia yang didalamnya atau yang membuatnya, maka kita menyamakan manusia sebagai mesin dan kita sedang menciptakan kehancuran bagi industri tersebut. Namun ketika kita memikirkan produk disertai memikirkan manusianya maka kita sedang menciptakan sejarah dan legacy bagi industri atau produk tersebut.

Kita balik ya ke cerita saya...
Saya datang ke Pekalongan dalam tujuan menjenguk bapak saya yang sedang sakit. Mohon doanya ya.
Alhamdulillah dari tadi malam, bapak cukup terhibur dengan kedatangan saya, kata ibu biasanya bapak kalo malam tidak mau makan sehingga memang terlihat sekali bapak lebih kurus dari biasanya. Secara tidak sengaja semalam bapak terbangun  mendengar saya membuka pintu, beliau tersenyum melihat saya berdiri disampingnya. Setelah saya coba ajak cerita dan saya motivasi, alhamdulillah beliau bersedia makan.
'Bapak harus tetap semangat, bapak kan biasanya nasehatin orang untuk semangat dan tetap percaya kalo Alloh akan memberikan yang terbaik kepada kita. Nah sekarang bapak harus tetap semangat dong'. Sesekali beliau tersenyum menatap saya.
Bapak sakit dibagian saraf kaki kanannya mulai dari pangkal paha dan hingga ujung kaki sebelah kanan, ditambah beliau memang sudah cukup lama 'memiliki' DM (diabetes militus). Alhamdulillah beliau termasuk orang yang optimis sehingga meskipun 'memiliki DM beliau tetap semangat beraktivitas dan bekerja. Selain sakit tersebut, karena faktor usia beliau juga mengalami 'urine incontinence (UI)'. Sepertinya karena 'UI' itulah beliau menjadi demotivasi dan kurang semangat.
Oiya...yang mengherankan bagi saya, meskipun sekarang ini beliau sedang sakit, beliau masih juga memikirkan pasien yang sakit bahkan tetap melayani praktek dokter umum untuk mengobatinya. Subhanallah. Kami, anak-anak beliau dan ibu, sebenarnya sudah menasehati bapak untuk totali istirahat dan tidak usah praktek terlebih bapak sendiri sedang sakit, namun bapak masih berpikir kasihan pasien-pasien yang sudah menggunakan waktunya untuk datang berobat ke rumah. Akhirnya kami tidak bisa melarang bapak namun kami berpesan ke bagian pendaftaran pasien untuk membatasi jumlah pasien, agar bapak tidak terlalu lelah.

Pagi tadi, ibu dan saya mengantar bapak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pekalongan atau sering dikenal dengan RS Keraton. Masuk ke area parkir RS ternyata penuh, akhirnya bapak dan saya yang turun dari mobil, sedangkan ibu mengemudikan mobil untuk mencari parkir diluar RS. Ibu saya termasuk wanita yang hebat dan luar biasa, meskipun usianya sudah termasuk manula namun masih bisa mengemudikan mobil jarak jauh bahkan jarak Pekalongan - Semarang ataupun Pekalongan - Temanggung masih bisa ditempuh. Ibu kurang pede kalo saya yang bawa mobil, alasan ibu cukup men-skak mart semisal permainan catur yaitu karena beliau bilang cara saya mengemudikan mobil gaya supiran orang Jakarta alias agak careless....hiks....kena deh.
Jadinya akhirnya saya yang menemani bapak mulai dari pendaftaran RS sampai mendampingi beliau bertemu dengan dokter spesialis Rehab Medik. Well, banyak hal yang mengejutkan ketika saya mendampingi bapak di RS Keraton, beberapa pegawai RS masih mengenal beliau dan hormat. Kebetulan dulu bapak terakhir berkarir menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) RSUD Kabupaten Pekalongan sebelum beliau pensiun PNS. Alhamdulillah mulai dari pendaftaran hingga bertemu dengan dokternya boleh dikata sangat cepat pelayanan RS bahkan super cepat, padahal melihat begitu banyaknya antrian ditempat pendaftaran dan poli IRM, tapi  sepertinya semua itu sudah diatur oleh Alloh Swt sehingga begitu banyak kemudahan yang diberikan kepada bapak. Alhamdulillah Ya Rabb.

Selesai dari RS Keraton, kami ke tempat makan kegemaran bapak yaitu RM Masduki, bapak tampak lebih bersemangat dan makan dengan lahap meskipun terlihat di raut wajah beliau sesekali menyeringai menahan rasa sakit di kaki kanannya.
Dilanjut pergi ke Masjid Syuhada Pekalongan untuk menunaikan ibadah sholat Jumat berjamaah karena hari ini hari Jumat. Setelah itu pulang ke rumah Wiradesa. Alhamdulillah karena saya bukan pegawai sehingga saya memiliki waktu yang bisa saya kelola sendiri termasuk suatu kepuasan tersendiri bisa mendampingi bapak berobat di Rumah Sakit. Alhamdulillah tentunya semua ini karena Alloh Swt yang telah menunjukkan hamba-Nya sehingga memilih jalur sebagai Technopreneur. Sudah sejak 4 tahun lebih yang lalu saya menjalankan bisnis dibidang Engineering, Procurement dan Contractor (EPC) spesialis Water and Wastewater Treatment. Alhamdulillah tahun ini perusahaan kami, PT Aozora Agung Perkasa, memasuki tahun keempat menuju kelima, dan sistem perusahaan sudah mulai berjalan dengan baik menurut fungsi masing-masing sehingga ketergantungan terhadap kehadiran saya di perusahaan perlahan-lahan mulai dapat digantikan oleh sistem yang berjalan. Dalam membangun perusahaan ini saya menerapkan dan memikirkan pembangunan manusianya dan penciptaan produk-produk teknologi terdepan sehingga konsep 'hitozukuri' dan 'monozukuri' kami terapkan dan gunakan dalam menjalankan usaha dengan memasukkan nilai-nilai Islam didalamnya.

Tentunya saya sangat bersyukur memiliki bapak dan ibu yang sholeh dan sholihah, beliau banyak membimbing dan mengajarkan kepada saya tentang kejujuran, tanggung jawab dan tentang keikhlasan. Semoga Alloh Swt senantiasa melindungi bapak dan ibu dan memberikan keselamatan di dunia dan akhirat. Semoga Alloh Swt mengangkat penyakit bapak dan memberikan kesembuhan. Allahumma amien.

Kali ini saya di Pekalongan hanya 2 malam dan 1 hari, sehingga insya Alloh besok pagi saya melanjutkan perjalanan kembali ke kota Jakarta (baca Cibubur).

Semoga bermanfaat dan selamat malam. 

Assalamualaikum wr.wb.

(Tulisan ini dibuat pagi hari awalnya trus karena aktivitas seharian ini baru sempat melanjutkannya malam hari ini sehingga kata penutupnya malam).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Perusahaan Yang Barokah dan Rizki Melimpah Halalan Thoyiban (Bagian Kedua)

Alhamdulillah di terminal waktu 36 tahun (8.11.77 ~ 8.11.13). Luruskan Niat Sempurnakan Ikhtiar